Selasa, 15 April 2014

CARA MENGATASI FRAUD DALAM LAPORAN KEUANGAN




Sebelum  saya membahas tentang bagaimana cara dalam mengatasi Fraud dalam laporan keuangan, perlu kita ketahui sebenarnya fraud itu apa sih??

Nah, menurut ahli misalnya Joseph Wells, pendiri dan ketua dari ACFE mendefinisikan fraud sebagai hal – hal yang mencakup semua jenis kejahatan untuk mendapatkan sesuatu yang menggunakan penipuan atau kecurangan sebagai modus utama operasinya.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa fraud adalah tindakan yang bertujuan untuk menguntungkan diri sendiri maupun pihak tertentu dengan berbagai cara yang tidak benar.
Dalam laporan keuangan, tentu banyak sekali fraud atau kecurangan yang terjadi dalam prakteknya. Tujuan jangka pendek perusahaan adalah memaksimalkan laba, yaitu dengan  cara meningkatkan pendapatan atau menekan biaya/kewajiban. Atas dasar inilah  perusahaan ingin terlihat mempunyai kinerja yang baik. Kecurigaan fraud atas laporan keuangan dapat dibangun dari dasar tersebut. Dengan kata lain, motif untuk  melakukan fraud berasal dari internal perusahaan.

 Menurut Ferdian & Na’im (2006), kecurangan dalam laporan keuangan dapat menyangkut tindakan yang disaajikan berikut ini:  

1. Manipulasi, pemalsuan atau perubahan catatan akuntansi atau dokumen pendukungnya yang menjadi sumber data bagi penyajian laporan keuangan.

2. Representasi yang dalam atau penghilangan dari laporan keuangan, peristiwa, transaksi atau informasi lain yang signifikan.

3. Salah penerapan secara sengaja atas prinsip akuntansi yang berkaitan dengan jumlah, klasifikasi, cara penyajian atau pengungkapannya.
 Fraud dalam pelaporan keuangan biasanya juga berbentuk salah saji atau kelalaian yang disengaja baik dalam jumlah maupun pengungkapan pos-pos dalam pelaporan keuangan untuk menyesatkan pemakai informasi laporan keuangan tersebut.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan auditor dalam mendeteksi fraud adalah
sebagai berikut:

1. Bagaimana auditor dapat berkomunikasi dengan efektif sehingga pihak klien lebih termotivasi untuk menyumbangkan informasi tentang fraud. Dengan perkataan lain, diskusi ini merupakan langkah awal bagaimana auditor mendapatkan informasi mengenai fraud.

2. Auditor menerapkan unsur unpredictability (tidak dapat ditebak) dalam  prosedur auditnya, misalnya mengacak sifat, jadwal dan sampel pengujiannya. 

3. Auditor perlu mengasah sensivitasnya akan hal-hal yang sifatnya tidak lazim  yang boleh jadi merupakan indikasi akan terjadinya fraud. Misalnya memeriksa  manual journal entry, auditor melihat adanya angka yang secara ganjil jumlahnya bulat; sewaktu dicek lebih lanjut ternyata benar bahwa angka tersebut merupakan angka yang dimarkup dengan cara dibulatkan ke atas.  

4. Dalam menjalankan jasa profesionalnya, auditor perlu menerapkan praktik -praktik manajemen risiko secara lebih baik. Sebagai contoh, auditor akan melakukan penilaian, berdasarkan kriteria tertentu, atas hal-hal sebagai berikut:

(1) apakah auditor dapat menerima suatu entitas sebagai kliennya, (2) apakah auditor dapat melanjutkan hubungan professional dengan kliennya dari satu  periode ke periode berikutnya, (3) apakah auditor dapat menerima suatu  penugasan tertentu dari kliennya. Dengan perkataan lain, bila auditor meragukan integritas dari manajemen suatu entitas, atau berdasarkan pengalaman entitas tersebut rentan terhadap fraud, maka auditor dapat  memutuskan untuk secara professional tidak menerima entitas tersebut  sebagai kliennya.
 Pencegahan Fraud
Untuk mencegah terjadinya fraud, mengacu pada Albrecht, Albrecht, Albrecht, dan Zimbelman (2009:109), salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan yaitu dengan mengurangi peluang terjadinya fraud dengan memperhatikan hal – hal berikut ini:

1.   Memiliki sistem pengendalian yang baik
Berkaitan dengan pengendalian internal, Committee of Sponsoring Organizations (COSO) mengharuskan perusahaan untuk memiliki kerangka pengendalian internal sebagai berikut:
a. lingkungan pengendalian yang baik
b. penilaian resiko
c. aktivitas pengendalian yang baik
d. arus komunikasi dan informasi yang baik
e. pengawasan
Dari kelima unsur yang disebutkan pada kerangka di atas, Albrecht, Albrecht, Albrecht, dan Zimbelman (2009:110) terfokus pada:
i.   Lingkungan pengendalian, merupakan lingkungan kerja yang diciptakan atau dibentuk oleh perusahaan bagi para karyawan. Unsur – unsur lingkungan pengendalian meliputi hal – hal berikut:
·         Peran dan contoh manajemen
·         Komunikasi manajemen
·         Perekrutan yang tepat
·         Struktur organisasi yang jelas
·         Internal audit perusahaan yang efektif
ii.  Arus komunikasi dan informasi yang baik (sistem akuntansi), setiap fraud pasti meliputi tindakan kecurangan, menyembunyikan kecurangan, dan konversi. Sistem akuntansi yang baik dapat menyediakan jejak audit yang dapat membantu fraud ditemukan dan mempersulit penyembunyian. Sistem akuntansi yang baik harus memastikan bahwa transaksi yang tercatat mencakup kriteria berikut:
·         sah
·         diotorisasi dengan benar
·         lengkap
·         diklasifikasikan dengan benar
·         dilaporkan pada periode yang benar
·         dinilai dengan benar
·         diikhtisarkan dengan benar

iii. Aktivitas atau prosedur pengendalian, agar perilaku karyawan sesuai dengan apa yang diinginkan perusahaan, dan membantu perusahaan dalam mencapai tujuan, diperlukan lima prosedur pengendalian yang utama:
·         pemisahan tugas atau pengawasan ganda
·         sistem otorisasi
·         pengecekan independen
·         pengamanan fisik
·         dokumen dan pencatatan
2.   Menghambat terjadinya kolusi
3.   Mengawasi karyawan dan menyediakan saluran telekomunikasi untuk pelaporan fraud
4.   Menciptakan gambaran hukuman yang akan diterima bila melakukan fraud
5.   Melaksanakan pemeriksaan secara proaktif.




Sumber :

2 komentar:

  1. Baca Juga Berbagai Modus Kecurangan Yang Sering Dilakukan Karyawan dan Solusi Untuk Mengatasinya.
    http://solusipedia88.blogspot.co.id/2016/03/berbagai-modus-kecurangan-yang-sering.html

    BalasHapus
  2. Baca Juga Berbagai Modus Kecurangan Yang Sering Dilakukan Karyawan dan Solusi Untuk Mengatasinya.
    http://solusipedia88.blogspot.co.id/2016/03/berbagai-modus-kecurangan-yang-sering.html

    BalasHapus