Rabu, 29 Mei 2013

KEGIATAN DANLIR

Bagi mahasiswa/i Universitas Gunadarma,khususnya Program Bisnis dan Kewirausahaan,sudah tidak asing lagi dengan kalimat Kegiatan Dana Bergulir (DANLIR).Kegiatan ini dibuat oleh pihak kampus untuk mendidik mahasiswa/i menjadi jiwa-jiwa wirausaha muda atau entrepreneur muda tentunya lebih kreatif dan inovatif.Bukan hanya itu saja,kegiatan ini juga sangat bagus untuk membuka jiwa bisnis yang ada dalam diri Mahasiswa/i yang tadinya kurang PD atau bisa dikatakan minder tetapi,dengan adanya kegiatan ini maka orang tersebut berusaha untuk menyalurkan jiwa bisnisnya lebih baik lagi,lebih percaya diri juga apalagi masih dalam suasana berkelompok.

Modal diberikan oleh pihak kampus sendiri dan kelompok-kelompok yang sudah terpilih serta telah mengajukan proposal masing-masing dan sudah disetujui oleh ketua program dan jurusan.Kegiatan ini dilakukan selama enam bulan.Mereka bisa menjalankan usahanya sendiri sesuai dengan usaha yang digeluti dalam bidang apa,misalnya makanan,pakaian,aksesoris,dan lain-lain.Tapi,yang saya lihat sih sekarang di kampus banyak yang jual makanan.Mungkin karena pergerakan usaha makanan itu lebih cepat dibandingkan yang lainnya agar bisa membuat laporan keuangan yang sesuai dengan tanggal yang telah ditentukan dan tentunya mendapatkan keuntungan sesuai yang diharapkan tergantung kondisi dari usaha tiap kelompok apakah rugi atau laba.Tetapi,alangkah lebih bagusnya jika kegiatan ini juga tidak terlalu banyak dalam bidang makanan,kalau bisa ada kreasi baru atau usaha sesuatu yang unik yang dapat menarik minat calon konsumen.Jika ada keuntungan,maka persentase atau bagi hasilnya yaitu 75% : 25% .Karena kita meminjam modal dari pihak kampus,maka wajib mengembalikan modal sesuai yang telah ditentukan serta biaya administrasinya dan juga bagi hasilnya (25%).

Hal itu biasanya ada ketentuannya,misalnya kita harus membuat laporan keuangan setiap bulan,ikut bimbingan,memperhatikan keadaan,dan lain-lain.Seperti pada bulan April,telah diadakan kegiatan Gelar produk di lobby Kampus J1.Berbagai kelompok berkumpul dan berusaha untuk menjadi pemenang dalam acara tersebut.Ada yang juara kekompakan,penjualan terbanyak (atau berdasarkan unit),juara kebersihan/kerapian,dan lain-lain.Semua itu tentu saja memotivasi mahasiswa untuk melakukan  yang terbaik tidak hanya untuk memenuhi tugas kuliah saja ataupun bermain-main maupun berhenti disitu saja.

Pihak kampus tentu saja mengharapkan mahasiswa/i Universitas Gunadarma memiliki jiwa entrepreneur yang besar.Namun,tentu saja tidak hanya mahasiswa/i yang termasuk dalam program bisnis dan kewirausahaan serta fakultas ekonomi saja yang bisa menjadi entrepreneur,tetapi fakultas-fakultas lainnya seperti teknik,sastra,psikologi,tidak menutup kemungkinan untuk menjadi calon entrepreneur  yang sukses.

Kamis, 16 Mei 2013

Tugas 3 Kewirausahaan


1.Tugas softskil kewirausahaan Perencanaan usaha baru
a.Pengertian perencanaan:
Perencanaan  adalah pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan penentuan strategi,kebijaksanaan,proyek,program,prosedur,metoda,sistem,anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan, juga mempunyai implikasi-implikasi perilaku,ringkasan tertulis mengenai rencana pendirian perusahaan atau menjalankan usaha yang berisi rincian  gambaran kegiatan operasi dan rencana keuangan, peluang dan strategi pemasaran serta kemampuan pengelolaan. Rencana bisnis ini menguraikan arah dan tujuan perusahaan yang ingin capai, berserta strategi mencapainya sebagai peta jalan bagi wirausahawan menuju  pembangunan bisnis yang sukses.
b.Unsur-unsur perencanaan:
1. Tujuan. Suatu rencana yang akan dilaksanakan harus mempunyai tujuan yang jelas dan mempunyai batasan akan tujuan tersebut (fokus). Dalam batasan ini dirinci tentang limit waktu yang akan dipakai, bagaimana cara pencapaian tujuan tersebut dan lain sebagainya.
2. Politik. Yang dimaksud dengan politik ini adalah kewenangan, delegasi dan pertanggung jawaban dalam pelaksanaan sebuah rencana. Sehingga tujuan yang telah direncanakan akan berhasil.
3. Prosedur, merupakan urutan tindakan atau kegiatan yang terorganisir dalam rangka pencapaian tujuan tersebut.
4. Anggaran atau budget merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam pencapaian tujuan. Anggaran ini harus dibuat serealistis mungkin, sehingga beban dari pelaksanaan ini tidak tidak lah begitu berat.
5. Program, merupakan gabungan dari politik, prosedur dan anggaran serta perlu adanya alternatif tujuan bilamana tujuan utamanya tidak tercapai sebagaimana yang diharapkan.
Alasan utama diperlukan perencanaan: adalah  untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial,serta sebagai pedoman dalm menunjang pengambilan keputusan
B.Manfaat perencanaan :
Perencanaan perusahaan memberikan pedoman yang konsisten perusahaan untuk membuat keputusan. Ketika ada krisis, peluang atau evolusi bertahap dari kondisi bisnis, perencanaan membantu perusahaan mempertahankan strateginya.  
  1. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan.
  2. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami.
  3. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti.
  4. Manajer dapat memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas.

Tipe perencanaan
# Perencanaan terpusat
# perencanaan indikatif
# perencanaan pembangunan
# perencanaan fungsional
# Perencanaan Struktural
klasifikasi perencanaan
@ Perencanaan lokasi
@  Perencanaan tata letak.
@ Perencanaan sistem material handling

2. Penempatan sdm dalam organisasi kewirausahaan
a. Sumber-sumber  tenaga kerja dan bagaimana tahapan proses seleksi
Sumber-sumber tenaga kerja:
-Posisi kosong dalam suatu jabatan
-promosi
- pesaing
-badan penempatan kerja
-pembaca-pemcbaca dari terbitan tertentu
-lembaga-lembaga pendidikan
Tahapan proses seleksi
a.Penyaringan pendahuluan
b.Wawancara pendahuluan
c. Tes kecerdasan
d. Tes bakat
e.Tes kepribadian
f.Rujukan prestasi
g.Wawancara dianostik
h. Pemeriksaan kesehatan
i. Penilaian pribadi

b. Bagaimana latihan dan pengembangan serta tehnik yang dilakukan untuk karyawan lama dan baru
Latihan atau training harus berdasarkan pada kebutuhan pekerjaan tergantung pada berbagai faktor, yaitu waktu, biaya, jumlah peserta, tingkat pendidikan dasar peserta, latar belakang peserta dan lain-lain baik karyawan lama maupun karyawan baru.
Mechael Amstrong mengatakan bahwa pengembangan sumber daya manusia meliputi :
1.    Pendidikan dan Pelatihan yang Sistematis dan Terencana
Pelatihan dan Pendidikan adalah suatu cara yang digunakan untuk memberikan atau meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan karyawan lama dan baru yang dibutuhkan untuk melakukan  pekerjaan untuk saat ini atau untuk masa mendatang.

Tujuan pelatihan dan pendidikan pada umumnya dilakukan untuk kepentingan karyawan, perusahaan dan konsumen.

Untuk kepentingan karyawan adalah sebagai berikut :
a.    Memberikan ketrampilan dan pengetahuan yang diperlukan karyawan
b.      Meningkatkan moral.
c.      Memperbaiki kinerja
d.      Membantu karyawan dalam mengadapi perubahan-perubahan
e.      Peningkatan karier
f.       Peningkatan jumlah balas jasa yang akan diterima

2.    Pengembangan yang Berkesinambungan
Program pendidikan dan pelatihan (Diklat) harus dijadikan sebagai proses yang berkelanjutan, dengan demikian setiap karyawan tidk hanya memandang pekerjaan sebagai suatu kewajiban yang bersifat rutinitas, akan tetapi selama mereka bekerja mereka juga melakukan pengembangan diri dan selalu belajar.


3.    Penciptaan Organisasi Pembelajaran
Pedral mengemukakan bahwa organisasi pembelajaran adalah lembaga yang menfasilitasi kegiatan belajar dari seluruh anggotanya dan terus melakukan transformasi. Bila ini bisa diterapkan dalam suatu perusahaan, maka kegiatan belajar dan pengembangan karyawan akan menjadi budaya perusahaan yang menjelma dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian pihak pimpinan tidak lagi merasa terpaksa untuk mengadakan program diklat, dan sebaliknya tidak ada lagi karyawan yang merasa diabaikan karena tidak diikutkan dalam program diklat tersebut.

4.    Diklat Yang Terkait dengan Kinerja
Diklat seperti ini diberikan berkaitan dengan kinerja karyawan, bagi karyawan adalah untuk mengisi kesenjangan antara hal yang mereka ketahui dengan yang dapat mereka lakukan dalam bidang pekerjaan yang harus dilakukannya.

5.    Pengembangan Manajemen dan Perencanaan Karier
Tujuan pengembangan manajemen adalah untuk memastikan bahwa organisasi memiliki manajer yang efektif untuk memenuhi kebutuhan saat ini dan masa mendatang.

Garry Dessler mendefinisikan pengembangan manajemen sebagai segala usaha untuk meningkatkan kinerja manajemen pada saat ini dan masa mendatang, dengan menambah pengetahuan, mengubah sikap atau meningkatkan keterampilan.

Pengembangan manajemen dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti rotasi kerja, sehingga pengalaman kerja karyawan akan bertambah, karena setiap terjadi rotasi tersebut mereka akan mendapatkan pelatihan formal, umpan balik dan melaksanakan program-program pada bagian pekerjaan yang baru.
Selain itu juga dibutuhkan pengembangan karier, agar kebutuhan pergantian manajemen dapat terpenuhi kapanpun diperlukan, selain itu juga akan memberikan kepastian kepada setiap karyawan tentang jenjang karier yang akan dilalui dan didapatkannya selama mereka bekerja di perusahaan tersebut, sehingga karyawan akan memiliki motivasi kerja yang tinggi.
        Pengembangan karyawan lebih berorientasi kepada masa depan dan lebih peduli terhadap pendidikan, yaitu terhadap peningkatan kemampuan seseorang untuk memahami dan menginterprestasi pengetahuan bukan mengajarkan ketrampilan teknis. Dengan demikian pengembangan lebih kepada pertumbuhan kepribadian karyawan, bukan bukan kepada peningkatan kemampuan teknis.

        TEKNIK PENGEMBANGAN SDM UNTUK KARYAWAN LAMA DAN BARU
1.    Orientasi Karyawan
Yaitu acara yang bersifat khusus dan formal dalam rangka memperkenalkan pekerjaan, rekan kerja, lingkungan kerja, target yang harus dicapai serta tujuan perusahaan secara umum. Pada dasarnya dengan adanya orientasi diharapkan kesenjangan pengetahuan umum tentang perusahaan antara karyawan baru dengan karyawan lama dapat diperkecil, sehingga mereka tidak merasa asing dalam dunia kerja yang akan dihadapinya.

2.    Pelatihan Lansung di Tempat Kerja
Pelatihan seperti ini dikenal dengan on the job training, yaitu dengan cara meberikan pelatihan lansung pada karyawan di tempat kerjanya sendiri, biasanya materi disampaikan oleh karyawan senior atau atasan lansung (penyelia). Pelatihan seperti ini biasanya lebih efektif, karena karyawan menerima materi yang lansung dapat dipraktekan, selain itu juga lebih hemat biaya.
3.    Pelatihan di Luar Tempat Kerja
Pelatihan seperti ini dikenal dengan off the job training, yaitu dengan cara memberikan materi di luar tempat kerja, seperti di laboratorium. Teknik pelatihan seperti ini dapat berupa audiovisual, teknik simulasi, teknik berbasis komputer, dll.
4.    Magang (untuk calon karyawan baru)
Merupakan perpaduan antara pelatihan di dalam dan di luar tempat kerja. Misalnya para peserta diberi teori diluar tempat kerja, lalu diberi kesempatan untuk mempraktekannya di tempat kerja masing-masing.
Sumber: