Selasa, 17 April 2012

TUGAS SOFTSKILL BAB 5

Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.
            Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang serasi dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh berlandaskan pancasila, UUD ‘45 dan wawasan nusantara.
            Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan baik internal maupun external, secara langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasionalnya. hal ini merupakan doktrin nasional guna menjamin satunya pola pikir, pola tindak dan cara kerja bangsa Indonesia,
Contoh bentuk-bentuk ancaman menurut doktrin hankamnas (catur dharma eka karma) :
        1. Ancaman di dalam negeri
        Contohnya adalah pemberontakan dan subversi yang berasal atau terbentuk dari masyarakat indonesia.
        2. Ancaman dari luar negeri
        Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh dari luar negri.

            ***Konsepsi Ketahanan Nasional***
  1. Pendekatan Kemanusian melalui upaya peningkatan kesejahteraan hidup dan penghidupannya, yang meliputi :
            a. Aspek Alamiah;
            -  Letak dan Kedudukan Geografis 
               Negara
             -  Keadaan dan Kekayaan Alam (gatra 
               SDA
            -  Keadaan dan Kemampuan Pddk (gatra
               demografi)
            b. Aspek Sosial kemasyarakatan;
             -  Ideologi,
               -  Politik,
             -  Ekonomi,
             -  Sosbud dan
             -  Hankam- Ag
***KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI POLA PIKIR, POLA DASAR DAN SEBAGAI METODE***

         Pola Pikir; Ketahanan Nasional merupakan suatu langkah awal yang mempersatupadukan usaha bersama bangsa yang bersifat intersek-toral dan multifisipliner
        Sebagai Pola dasar: Ketahanan Nasional merupa-kan arah pedoman dalam setiap rancangan pembangunan ,
        Sebagai Metode; Ketahanan Nasional Negara Indonesia menggunakan metode komprehensif integral (menyeluruh dan terpadu), yaitu metode yang berdasarkan Astagratra sebagai pengejawan tahan Pancasila dan UUD 45, yang melahirkan keuletan ketangguhan dan kemampuan bangsa dan negara dalam pemertahankan eksistensi atau kelangsungan hidup

***Sifat Ketahanan Nasional***
  1. Manunggal
  2. Mawas ke dalam
  3. Kewibawaan
  4. Dinamis
  5. Mandiri
  6. Percaya diri

Manunggal, artinya ketahanan nasional memiliki sifat integratif yang diartikan terwujudnya kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras di antara seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Mawas ke dalam artinya ketahanan nasional lebih condong ke hal-hal yang lebih luas dan mendalami suatu ciri-ciri maupun tujuan nasional untuk lebih meningkatkan hasilnya ke arah yang lebih maksimal.
Wibawa, artinya ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal dapat mewujudkan kewibawaan nasional yang akan diperhitungkan oleh pihak lain sehingga dapat menjadi daya tangkal suatu negara. Semakin tinggi daya tangkal suatu negara, semakin besar pula kewibawaannya.
            Dinamis, artinya ketahanan nasional tidaklah tetap, melainkan dapat meningkat ataupun menurun bergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara, serta kondisi lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat dan pengertian bahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah. Oleh sebab itu, upaya peningkatan ketahanan nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya di arahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.
            Mandiri, artinya ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa. Kemandirian ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global.
            Percaya diri artinya sebagai manusia yang tangguh tentu saja kita harus memiliki kepribadian yang kokoh seperti percaya diri.Tanpa itu,kita tentu akan mudah sekali goyah dalam usaha ketahanan nasional atau pembelaan negara terhadap ancaman-ancaman yang masuk.
           
***Pasal yang berisikan ketentuan-ketentuan dalam ketahanan nasional adalah:
PASAL 30 UUD 1945
(1)  Tiap-tiap Warga Neg. Berhak Dan Wajib Ikut Serta Dalam Usaha Pertahanan Dan Keamanan Negara,-
(2)  Usaha Pertahanan Dan Keamanan Negara Dilaksanakan Melalui Sistem Pertahanan Dan Keamanan Rakyat Semesta Oleh Tni Dan Polri Sebagai Kekuatan Utama, Dan Rakyat Sebagai Kekuatan Pendukung,-
(3)Tentara Nasional Indonesia terdiri atas angkatan darat, angkatan laut dan angkatan udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara ,
(4)Kepolisian negara ri sbg alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta mengekkan hukum
(5)Susunan Dan Kedudukan Tni, Polri, Hubungan Kewenangan Tni Dan Polri, Syarat-syarat Keikutsertaan Warga Negara Dalam Usaha Perthanan Dan Keamanan Negara , Serta Hal-hal Yang Terkait Dengan Pertahanan Dan Keamanan Diatur Dengan Undang-undang .

            Tentu saja,ketahanan nasional merupakan wadah dan juga hal-hal yang penting yang kita lakukan sebagai warga negara dalam usaha pertahanan nasional terhadap segala ancaman-ancaman yang ada di negara Indonesia ini.

Sumber:Husein,Taufan Muhammad.Ketahanan Nasional.Lhokseumawe
              Http://www.slideshare.net/imp0et/ketahanan-nasional





Senin, 16 April 2012

Kebudayaan Daerah di Indonesia

KEBUDAYAAN DAERAH Di INDONESIA
Kebudayaan daerah diartikan sebagai kebudayaan yang khas yang terdapat pada wilayah tersebut. Kebudayaan daerah di Indonesia di Indonesia sangatlah beragam. Menurut Koentjaraningrat kebudayaan daerah sama dengan konsep suku bangsa. Suatu kebudayaan tidak terlepas dari pola kegiatan masyarakat. Keragaman budaya daerah bergantung pada faktor geografis. Semakin besar wilayahnya, maka makin komplek perbedaan kebudayaan satu dengan yang lain. Jika kita melihat dari ujung pulau Sumatera sampai ke pulau Irian tercatat sekitar 300 suku bangsa dengan bahasa, adat-istiadat, dan agama yang berbeda.
Konsep Suku Bangsa / Kebudayaan Daerah. Tiap kebudayaan yang hidup dalam suatu masyarakat yang dapat berwujud sebagai komunitas desa, sebagai kota, sebagai kelompok kekerabatan, atau kelompok adat yang lain, bisa menampilkan suatu corak khas yang terutama terlihat orang luar yang bukan warga masyarakat bersangkutan. Sebaliknya, terhadap kebudayaan tetangganya, ia dapat melihat corak khasnya, terutama unsur-unsur yang berbeda menyolok dengan kebudayaannya sendiri. Pola khas tersebut berupa wujud sistem sosial dan sistem kebendaan. Pola khas dari suatu kebudayaan bisa tampil karena kebudayaan itu menghasilkan suatu unsur yang kecil berupa berupa suatu unsur kebudayaan fisik dengan bentuk yang khusus yang tidak terdapat pada kebudayaan lain.
            Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan subetnis,yang masing-masing memiliki kebudayaannya sendiri.Karena suku-suku bangsa tersebut mendiami daerah-daerah tertentu,kebudayaannya kemudian sering disebut kebudayaan daerah.Dalam kehidupan sehari-hari,kebudayaan daerah sebagai suatu sistem nilai yang menuntun sikap,perilaku dan gaya hidup merupakan identitas dan menjadi kebanggaan dari suku bangsa yang bersangkutan.Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai-nilai budaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh budaya asing,yang sering disebut sebagai local genius.Local genius inilah pangkal segala kemampuan budaya daerah untuk menetralisir pengaruh negatif budaya asing.
            Kebudayaan suku-suku yang mendiami wilayah nusantara ini telah lama saling berkomunikasi dan berinteraksi dalam kesetaraan.Dalam kehidupan bernegara saat ini,dapat dikatakan bahwa kebudayaan daerah merupakan kerangka dari kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia.Dengan demikian perkembangan kehidupan sosial budaya bangsa tidak akan terlepas dari perkembangan sosial budaya daerah.

            Kebudayaan daerah sangat banyak dan bervariasi di Indonesia.Misalnya saja:
1.Suku Batak.Orang Batak mengenal sistem gotong-royong kuno dalam hal bercocok tanam.Dalam bahasa Toba hal itu disebut Marsiurupan. Sekelompok orang tetangga atau kerabat dekat bersama-sama mengerjakan tanah dan masing-masing anggota secara bergiliran. Raron itu merupakan satu pranata yang keanggotaannya sangat sukarela dan lamanya berdiri tergantung kepada persetujuan pesertanya.

*Teknologi
Masyarakat Batak telah mengenal dan mempergunakan alat-alat sederhana yang dipergunakan untuk bercocok tanam dalam kehidupannya. Seperti cangkul, bajak /tongkat tunggal,sabit (sabi-sabi) atau ani-ani. Masyarakat Batak juga memiliki senjata tradisional yaitu, piso surit (sejenis belati), piso gajah dompak (sebilah keris yang panjang), hujur (sejenis tombak), podang (sejenis pedang panjang). Unsur teknologi lainnya yaitukain ulos yang merupakan kain tenunan yang mempunyai banyak fungsi dalam kehidupan adat Batak.

*Perkawinan
Pada tradisi suku Batak seseorang hanya bisa menikah dengan orang Batak yang berbeda klan sehingga jika ada yang menikah dia harus mencari pasangan hidup dari marga lain selain marganya. Apabila yang menikah adalah seseorang yang bukan dari suku Batak maka dia harus diadopsi oleh salah satu marga Batak (berbeda klan). Acara tersebut dilanjutkan dengan prosesi perkawinan yang dilakukan di gereja karena mayoritas penduduk Batak beragama Kristen.
Untuk mahar perkawinan-saudara mempelai wanita yang sudah menikah.
Dalam suku batak juga ada acara  pemakaian  ulos dan juga tarian yang paling terkenal dari suku batak adalah tarian tor-tor.

 2. Suku Bali yaitu  upacara Ngaben Bali.Ngaben adalah upacara penyucian atma (roh) fase pertama sbg kewajiban suci umat Hindu Bali terhadap leluhurnya dengan melakukan prosesi pembakaran jenazah. Seperti yg tulis di artikel ttg pitra yadnya, badan manusia terdiri dari badan kasar, badan halus dan karma. Badan kasar manusia dibentuk dari 5 unsur yg disebut Panca Maha Bhuta yaitu pertiwi (zat padat), apah (zat cair), teja (zat panas) bayu (angin) dan akasa (ruang hampa). Kelima unsur ini menyatu membentuk fisik manusia dan digerakan oleh atma (roh). Ketika manusia meninggal yg mati adalah badan kasar saja, atma-nya tidak. Nah ngaben adalah proses penyucian atma/roh saat meninggalkan badan kasar.

3. Suku Baduy di Pedalaman Banten. Mata pencaharian masyarakat Baduy adalah bertani dan menjual buah-buahan yang mereka dapatkan dari hutan. Selain itu Sebagai tanda kepatuhan/pengakuan kepada penguasa, masyarakat Kanekes secara rutin melaksanakan seba yang masih rutin diadakan setahun sekali dengan mengantarkan hasil bumi kepada penguasa setempat yaitu Gubernur Banten. Dari hal tersebut terciptanya interaksi yang erat antara masyarakat Baduy dan penduduk luar. Ketika pekerjaan mereka diladang tidak mencukupi, orang Baduy biasanya berkelana ke kota besar sekitar wilayah mereka dengan berjalan kaki, umumnya mereka berangkat dengan jumlah yang kecil antara 3 sampai 5 orang untuk mejual madu dan kerajinan tangan mereka untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Perdagangan yang semula hanya dilakukan dengan barter kini sudah menggunakan mata uang rupiah. Orang baduy menjual hasil pertaniannya dan buah-buahan melalui para tengkulak. Mereka juga membeli kebutuhan hidup yang tidak diproduksi sendiri di pasar. Pasar bagi orang Kanekes terletak di luar wilayah Kanekes seperti pasar Kroya, Cibengkung, dan Ciboleger.

4.Suku Jawa. Orang Jawa terkenal dengan budaya seninya yang terutama dipengaruhi oleh agama Hindu-Buddha, yaitu pementasan wayang. Repertoar cerita wayang atau lakon sebagian besar berdasarkan wiracarita Ramayana dan Mahabharata. Selain pengaruh India, pengaruh Islam dan Dunia Barat ada pula. Seni batik dan keris merupakan dua bentuk ekspresi masyarakat Jawa. Musik gamelan, yang juga dijumpai di Bali memegang peranan penting dalam kehidupan budaya dan tradisi Jawa.
                                                                          Contoh:Wayang

5.BatikPekalongan
Seiring berjalannya waktu, Batik Pekalongan mengalami perkembangan pesat dibandingkan dengan daerah lain. Di daerah ini batik berkembang di sekitar daerah pantai, yaitu di daerah Pekalongan kota dan daerah Buaran, Pekajangan serta Wonopringgo.
Perkembangan budaya teknik cetak motif tutup celup dengan menggunakan malam (lilin) di atas kain yang kemudian disebut batik, memang tak bisa dilepaskan dari pengaruh negara-negara itu. Ini memperlihatkan konteks kelenturan batik dari masa ke masa.
Batik Pekalongan menjadi sangat khas karena bertopang sepenuhnya pada ratusan pengusaha kecil, bukan pada segelintir pengusaha bermodal besar. Sejak berpuluh tahun lampau hingga sekarang, sebagian besar proses produksi batik Pekalongan dikerjakan di rumah-rumah. Akibatnya, batik Pekalongan menyatu erat dengan kehidupan masyarakat Pekalongan yang kini terbagi dalam dua wilayah administratif, yakni Kotamadya Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan.

Contoh-contoh di atas hanya segelintir dari sekian banyak suku-suku yang ada di Indonesia.Namun,kebudayaan daerah sangat penting untuk dijaga dan dilestarikan agar anak cucu dari pewaris bangsa Indonesia ini masih mengenal kebudayaan nenek moyangnya.:-)





Sumber:Sumarsono,dkk.2005.Pendidikan kewarganegaraan.Jakarta:Gramedia.
http://iwandahnial.files.wordpress.com/2008/09/ngaben-a.jpg?w=590 
http://amazingtourismtraveling.com/wp-content/uploads/2011/03/batik-pekalongan.jpg
http://visitsamosir.files.wordpress.com/2011/01/tari-tortor-batak-courtesy-teguh001dotblogspotdotcom1.jpg
http://handokotantra.net/wp-content/uploads/2011/10/Suku-Badui.jpg 
http://mjeducation.co/wp-content/uploads/2012/02/wayang_kulit.jpg





             

Selasa, 03 April 2012

tugas softskill wawasan nusantara

WAWASAN NUSANTARA

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,wawasan berarti pandangan,sedangkan nusantara adalah kepulauan Indonesia.Jadi,menurut pengertian ini,wawasan nusantara bisa diartikan sebagai cara pandang suatu warga negara mengenai negara atau kepulauan Indonesia.Demikian pula arti dari wawasan nusantara menurut sumber lain seperti wikipedia menyebutkan bahwa Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanannya, wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional. 

Tujuan

Tujuan wawasan nusantara terdiri dari dua, yaitu:
  1. Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah "untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan  ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial".
  2. Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik alamiah maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat manusia di seluruh dunia.

Wawasan Nusantara  Sebagai Wawasan Pembangunan Nasional    

Secara konstitusional, Wawasan Nusantara dikukuhkan dengan Kepres MPR No. IV/MPR/1973, tentang Garis  Besar Haluan Negara Bab II Sub E, Pokok-pokok Wawasan Nusantara dinyatakan sebagai  Wawasan dalam mencapai tujuan  Pembangunan Nasional adalah Wawasan Nusantara mencakup:
1.     Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan  Politik dalam arti:
a. Bahwa kebutuhan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah,  wadah, ruang hidup dan kesatuan matra seluruh bangsa, serta menjadi modal dan  menjadi  modal dan milik  bersama bangsa.
b. Bahwa Bangsa Indonesia yang terdiri dari  berbagai suku dan berbicara dalam berbagai  bahasa daerah, memeluk dan meyakini berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus merupakan satu kesatuan bangsa  yang bulat dalam arti seluas-luasnya.
c. Bahwa  secara psikologis, bahwa bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai satu tekad di dalam mencapai cita-cita bangsa.
d. Bahwa  Pancasila  adalah adalah  satu-satunya  falsafah serta ideologi bangsa dan  Negara, yang melandasi, membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya.
e. Bahwa seluruh  Kepulauan  Nusantara  merupakan  satu kesatuan hokum dalam arti bahwa hanya ada satu hokum yang mengabdi kepada kepentingan nasional.
               2.  Perwujudan Kepulaun Nusantara sebagai  Kesatuanj Sosial dan  Budaya  dalam arti:  
                      a.Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa harus merupakan kaehidupan yang  serasi  dengan terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang sama, merata dan seimbang serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan kemajuan bangsa.
         b. Bahwa budaya Indonesia pada hakekatnya adalah satu, sedangkan corak ragam budaya yang ada  menggambarkan kekayaan budaya yang menjadi modal dan landasan pengembangan budaya bangsa  seluruhnya, yang hasil-hasilnya dapat dinikmati  oleh seluruh bangsa Indonesia.     
                 3.  Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan Ekonomi dalam   arti :  
                                  a.Bahwa kekayaan wilayah Nusantara baik potensial maupun efektif adalah modal dan milik bersama bangsa, dan bahwa keperluan hidup sehari-hari harus tersedia merata di seluruh wilayah tanah air. 
                               b. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah, tanpa meninggalkan cirri khas yang dimiliki oleh daerah-daerah dalam mengembangkan ekonominya.
                   4. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Pertahanan dan Keamanan dalam arti bahwa ancaman terhadap satu daerah pada hakekatnya merupakan ancaman bagi seluruh bangsa dan negara,bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama di dalam pembelaan negara(Lemhanas,1989:7).



             Dengan ditetapkannya  rumusan Wawasan Nusantara sebagai ketetapan MPR, maka Wawasan Nusantara memiliki kekuatan hukum yang mengikat  semua penyelenggara negara, semua lembaga  kenegaraan dan kemasyarakatan, serta semua warga  negara Indonesia . Hal ini berarti bahwa setiap rumusan kebijaksanaan dan perencanaan  pembangunan nasional harus mencerminkan  hakekat rumusan Wawasasn Nusantara.

Wawasan Nusantara dan Integrasi Nasional
Dalam usaha mencapai tujuan nasional masih banyak yang mempunyai pandangan berbeda atau persepsi berbeda. Untuk itu pemerintah Indonesia telah mempunyai rumusan dalam konsep pandangan nasional yang komprehensif dan integral dalam bentuk wawasan nusantara. Wawasan ini akan memberikan konsepsi yang sama pada peserta didik tentang visi ke depan bangsa Indonesia untuk menciptakan kesatuan dan persatuan, sehingga akan menghasilkan integrasi nasional.
Secara teoretis integrasi dapat dilukiskan sebagai pemilikan perasaan keterikatan pada suatu pranata dalam suatu lingkup teritorial guna memenuhi harapan-harapan yang bergantung secara damai di antara penduduk. Secara etimologis, integrasi berasal dari kata integrate, yang artinya memberi tempat bagi suatu unsur demi suatu keseluruhan. Kata bendanya integritas berarti utuh. Integrasi mempunuyai pengertian  “to combine (part) into a whole” atau “to complate (something thet is imperfec or incomplete) by adding parts”  dan  “to bring or come into equality by the mexing of group or races”.  Secara teoritis  integrasi dapat dilukiskan sebagai pemilikan keterkaitan  antar bagian yang menjadi satu. Oleh karena itu, pengertian integrasi adalah membuat unsur-unsurnya menjadi satu kesatuan dan utuh. Integrasi berarti menggabungkan seluruh bagian menjadi sebuah keseluruhan dan tiap-tiap bagian diberi tempat, sehingga membentuk kesatuan yang harmonis dalam kesatuan Negara Republik Indonesia (NKRI) yang bersemboyankan “Bhineka Tunggal Ika”. Integrasi nasional merupakan hal yang didambakan yang dapat mengatasi perbedaan suku, antargolongan, ras, dan agama (SARA). Kebhinekaan ini merupakan aset bangsa Indonesia jika diterima secara ikhlas untuk saling menerima dan menghormati dalam wadah NKRI.
Menurut Sartono Kartodirdjo, integrasi nasional berawal dari integrasi teritorial dan merupakan integrasi geopolitik yang dibentuk oleh transportasi, navigasi, dan perdagangan, sehingga tercipta komunikasi ekonomi, sosial, politik, kultural yang semakin luas dan intensif. Pada masa prasejarah telah terbentuk jaringan navigasi yang kemudian berkembang dan sampai puncaknya pada masa Sriwijaya dan Majapahit serta yang pada zaman Hindia Belanda diintesifkan melalui ekspedisi militer. Pada masa NKRI diperkokoh dengan adanya sistem administrasi yang sentralistik melalui sistem idukasi, militer, dan komunikasi (Sartono Kartodirdjo, 1993: 85).
Menurut Drake integrasi nasional adalah suatu konsep yang multidimensional, kompleks, dan dinamis. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam integrasi nasional antara lain sebagai berikut. Pertama, pengalaman historis yang tampil sebagai kekuasaan yang kohesif, berawal dari penderitaan yang menjadi bagian warisan bersama sebuah negara. Kedua, atribut sosio-kultural bersama seperti bahasa, bendera, bangsa yang membedakan dengan bangsa lain dan yang memungkinkan WNI memiliki rasa persatuan. Ketiga, interaksi berbagai pihak di dalam negara kebangsaan dan adanya interdependensi ekonomi regional (Filip Litay, 1997; 10).
Masyarakat Indonesia sangat heterogin dan pluralistis. Oleh karena itu, bagi integrasi sosial budaya unsur-unsurnya memerlukan nilai-nilai sebagai orientasi tujuan kolektif bagi  interaksi antarunsur. Dalam hubungan ini ideologi bangsa, nilai nasionalisme, kebudayaan nasional mempunyai fungsi strategis. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat menggantikan nilai-nilai tradisonal dan primodial yang tidak relevan dengan masyarakat baru. Dengan demikian nilai nasionalisme memiliki nilai ganda, yaitu selain meningkatkan integrasi nasional, juga berfungsi menanggulangi dampak kapitalisme dan globalisasi serta dapat mengatasi segala hambatan ikatan primordial.
Oleh karena itu,wawasan nusantara sangat luas maknanya bagi kehidupan kita.Cara warga negara itu sendiri memandang nilai-nilai yang ada dalam negaranya serta perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.Ini semua tidak terlepas dari sejarah bangsa dan juga pengetahuan akan perkembangan suatu bangsa ke arah yang lebih maju.Wawasan nusantara sungguh luas dan semakin berkembang sesuai pemikiran dalam memandang prinsip-prinsip dan tujuan nasional.

Sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia
               http://id.wikipedia.org/wiki/Wawasan_Nusantara
               Sartono Kartodirdjo. 1993.  Integrasi Nasional,:  Yogyakarta, UGM.