A. Pengertian Analisis Sumber dan
Penggunaan Modal Kerja
Menurut S. Munawir dalam bukunya yang berjudul
“Analisa Laporan Keuangan” (2000:113) menyatakan bahwa :
“Dalam
melaporkan sumber dan penggunaan dana sering terdapat perbedaan tentang
pengertian “dana” atau “fund”. Pengertian yang pertama dana diartikan modal
kerja, baik dalam arti modak kerja bruto maupun modal kerja netto, sehingga
dengan demikian laporan sumber dan penggunaan dana menggambarkan suatu
ringkasan sumber dan penggunaan modal kerja dan perubahan unsur-unsur modal
kerja selama periode yang bersangkutan. Pengertian yang kedua, dana diartikan
sama dengan kas, dengan demikian laporan sumber dan penggunaan dana
menggambarkan suatu ringkasan sumber dan penggunaan kas selama periode yang
bersangkutan. Pengertian lain dari dana adalah sebagai net monetary assets,
yaitu kas atau aktiva-aktiva lain yang mempunyai sifat sama dengan kas.”
B. Tujuan Analisis Sumber dan
Penggunaan Modal Kerja
Menurut
S. Munawir dalam bukunya yang berjudul “Analisa Laporan Keuangan” (2000: 113)
menyatakan bahwa Analisis sumber dan penggunaan dana merupakan alat analisis
keuangan yang sangat penting bagi financial manager ataupun para calon kreditur
atau bagi bank dalam menilai permintaan kredit yang diajukan kepadanya. “Dengan
analisis dan penggunaan dana akan dapat diketahui bagaimana perusahaan
mengelola atau menggunakan dana yang dimilikinya.”
Menurut Sudarsono dan Edilius dalam bukunya
yang berjudul
“Manajemen
Koperasi Indonesia” (2004:193) menyatakan bahwa “Tujuan analisis sumber dan penggunaan modal
kerja adalah untuk mengetahui bagaimana dana dipergunakan dan bagaimana memenuhi
kebutuhan dana tersebut.”
C. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
>>Empat aktivitas
pembelanjaan (sumber) yang memberikan modal kerja, yaitu :
1. Aktivitas operasi periode
berjalan
2. Penjualan aktiva tidak lancar
3. Penerbitan utang jangka panjang
4. Penerbitan modal kerja
D. Laporan sumber dan Penggunaan
Modal Kerja
Menurut
Dwi Prastowo D. dan Rifka Julianty (2002: 116) laporan sumber
dan
penggunaan modal kerja dibagi ke dalam 4 bagian, yaitu :
1)
Format laporan
Laporan
perubahan posisi keuangan yang berbasis modal kerja memberikan ringkasan
mengenai aktivitas investasi dan perkembangan perusahaan. Secara khusus,
laporan ini menggambarkan bagaimana modal kerja diberikan oleh aktivitas
pembelanjaan perusahaan dan berapa banyak modal kerja digunakan untuk aktivitas
investasi. Selisih antara jumlah modal kerja yang diberikan oleh aktivitas
pembelanjaan dan jumlah modal kerja yang digunakan ditunjukan sebagai penurunan
atau kenaikan modal kerja selama periode
tertentu.
2)
Sumber informasi yang digunakan
Dibagi
menjadi 2 bagian, yaitu :
a.
Sumber informasi utama yang terdiri atas laporan rugi atau laba, laporan perubahan
laba ditahan dan neraca komparatif.
b.
Sumber informasi pendukung diperoleh denga cara mengadakan analisis terhadap
perubahan rekening-rekening aktiva tidak lancar. Dari analisis tersebut akan
diperoleh informasi mengenai sumber dan penggunaan
modal
kerja.
3)
Langkah-langkah penyusunan laporan
a.
Menghitung perubahan modal kerja selama periode tertentu
b.
Menganalisis perubahan saldo rekening-rekening tidak lancar, untuk
menentukan
sumber-sumber penggunaan modal kerja. Langkah ini
dilakukan
dengan metode
-
Langsung
-
Keras kerja baik 3 maupun 5 kolom
-
Rekening (T account)
c.
Menyusun laporan perubahan posisi keuangan basis modal kerja
4)
Kegunaan laporan
a.
Melaporkan aktivitas investasi dan pembelanjaan penting perusahaan yang menyebabkan
perubahan modal kerja selama periode tertentu.
b.
Menjadi suplemen laporan laba atau rugi, perubahan laba ditahan dan neraca
dengan menjelaskan alas an-alasan terjadinya kenaikan atau penurunan modal
kerja perusahaan selama periode tertentu.
c.
Menyajikan sumber-sumber modal kerja utama perusahaan, baik yang berasal dari
operasi maupun non operasi
d.
Menyajikan penggunaan-penggunaan modal kerja utama perusahaan
e.
Menjadi dasar bagi proses perencanaan.
Tabel
berikut merupakan laporan keuangan komparatif, perhitungan sisa
hasil
usaha (SHU) dan laporan sumber dan penggunaan modal kerja yang terdapat
pada
Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung.
Penjelasan Perhitungan SHU
A. Partisipasi Anggota
Terdiri dari :
Partisipasi Bruto Rp 4,744,326,131.00
Jumlah tersebut terdiri dari :
a. Penjualan Barang Rp 1,691,646,508.00
b. Pendapatan Jasa Pinjaman
Rp
2,359,584,376.00
c. Pendapatan Jasa Kredit Barang Rp
214,649,266.00
d. Pendapatan Jasa Kredit Motor
Rp 3,016,416.00
e. Provisi Rp 135,382,656.00
f. Sewa Gedung dan Kantor Rp 143,500,000.00
g. Sewa Ruang Serba Guna Rp 10,100,000.00
h. Usaha Proyek
Rp
176,850,109.00
i. Fotocopy administrasi Rp4,366,800.00
j. Administrasi
SP Rp
5,230,000.00
Partisipasi Netto Rp
4,744,326,131.00
Beban Usaha dengan Anggota dan Beban Perkoperasian
Jumlah tersebut terdiri dari :
Beban Usaha dengan Anggota Rp
2,300,569,636.52
a. Gaji
Rp
385,385,800.00
b. Tunjangan-tunjangan Rp
153,347,500.00
c. Transport
Rp
162,145,000.00
d. Pakaian Dinas Rp 20,800,000.00
e. Asuransi Karyawan Rp 12,950,000.00
f. Listrik, Telepon dan ledeng Rp 49,091,567.00
g. Bahan Bakar
Rp 155,000.00
h. Upah Pungut Uang dan Barang Rp
81,417,578.00
i. Upah Pengembangan Usaha Rp
39,948,035.00
j. Ongkos Surat
Rp
8,849,112.00
k. Photo copy, ATK dan cetakan Rp 51,200,115.00
l. Pemeliharaan Aktiva Tetap Rp 82,084,639.00
m. Penyusutan Aktiva tetap Rp 181,500,722.50
n. Bunga Pinjaman dan Adm bank Rp
592,124 ,218.02
o. Premi Kredit Barang
Rp
15,514,959.00
p. Studi Banding Rp 15,000,000.00
q. Audit
Rp 8,000,000.00
r. Penyisihan Piutang
Rp 5,000,000.00
s. Rapat dan koordinasi Rp 40,913,350.00
t. Pajak
Rp 12,706,086.00
u. Sosial
Rp
349,165,755.00
v. Usaha Niaga
Rp 960,700.00
w. Pengembalian Jasa
Rp
277,500.00
x. Perjalanan Dinas Rp
1,000,000.00
y. Lembur Rp 10,495,000.00
z. Asuransi Kendaraan Rp
20,537,000.00
Beban Perkoperasian Rp 296,029,708.00
Beban tersebut terdiri dari :
a. Harkop dan Pameran Rp
39,253,350.00
b. RAT
Rp 80,000,000.00
c. Rekreasi Rp 50,000,000.00
d. Alat Rumah Tangga Rp 9,876,358.00
e. Jasa Pembinaan Rp
116,900,000.00
Sisa Partisipasi Anggota Rp 2,147,726,786.48
Pendapatan dari Non Anggota
Terdiri dari :
Harga Pokok Penjualan Rp
1,568,029,025.65
Jumlah tersebut terdiri dari :
Persediaan awal Rp 92,793,616.42
Pembelian Dalam Tahun 2007 Rp 1,561,243,943.26
Persediaan Akhir
Rp 86,008,534.03
Laba (Rugi/Kotor)
SHU Sebelum Pendapatan Lain-lain Rp 579,697,760.83
Terdiri Dari :
Pendapatan Lain-lain Rp 351,274,124.30
Jumlah tersebut terrdiri dari :
a. Giro Bank Rp 6,662,897.91
b. Cetaka
Rp
3,932,000.00
c. Penalty Anggota Rp 148,035,573.00
e. Lian-lain Rp 175,689,226.69
f. SHU Intern Rp 1,253,083.00
g. Penjualan Aktiva Tetap Rp 10,050,600.00
h. Lomba Senam / MM Rp
5,650,743.50
Biaya Lain-lain Rp
1,506,427.96
Jumlah tersebut terrdiri dari :
a. Administrasi Bank
Rp
436,159.56
b.Kerugian Barang Anggota Rp
1,070,268.40
SHU Sebelum Pajak
Rp
929,465,457.17
KOPERASI PEGAWAI PEMERINTAH KOTA BANDUNG (KPKB)
KERTAS KERJA LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL
KERJA
31 DESEMBER 2006 DAN
2007
Analisis
sumber dan penggunaan dana merupakan alat analisis keuangan yang
sangat penting bagi financial manager ataupun para calon kreditur atau bagikoperasi
dalam menilai permintaan kredit yang diajukan kepadanya.
Selanjutnnya
agar lebih jelas mengenai sumber dan penggunaan modalkerja,
berikut ini disajikan laporan sumber dan penggunaan modal kerja.
Koperasi
Pegawai Pemerintah Kota Bandung (KPKB)
Laporan
Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Untuk
periode yang berakhir 31 Desember 2007
I.
Sumber Modal Kerja :
1.
Penurunan Investasi
Rp 1.746.917,00
2.
Penurunan Aktiva Tetap Rp
76.012.572,50
3.
Kenaikan Simpanan Pokok Rp
19.444.000,00
4.
Kenaikan Simpanan Wajib Rp
843.610.626,00
5.
Kenaikan Simpanan Khusus Rp
73.723.277,00
6.
Kenaikan Simpanan 12 Juli Rp
106.472.900,00
7.
Kenaikan SHU Rp
96.228.332,28
Jumlah
Rp
1.217.238.624,78
II.
Penggunaan Modal Kerja :
1.
Kenaikan Aktiva lain-lain
Rp 273.329.610,45
2.
Penurunan Hutang Jangka Panjang Rp
287.291.583,00
3.
Penurunan Cadangan Rp
77.166.065,31
Jumlah
Rp 637.787.258,76
Kenaikan modal kerja Rp 579,451,366.02
Dari hasil analisis yang telah dijelaskan di
atas dapat diketahui bahwa kenaikan
modal kerja sebesar Rp 579.451.366,02 yang terjadi pada tahun 2007 diperoleh
dari total sumber modal kerja Rp 1.217.238.624,78 dikurangi dengan total
penggunaan modal kerja Rp 637.787.258,76. kenaikan tersebut disebabkan karena
sumber yang diperoleh KPKB lebih besar dari pada penggunaannya.
>> Analisis Sumber Modal Kerja
Berdasarkan
laporan sumber dan penggunaan modal kerja terdapat sumber KPKB
terbesar yaitu berasal dari simpanan wajib Rp 843.610.626,00 jumlah tersebut
terdiri dari penerimaan simpanan wajib dan pengeluaran simpanan wajib tahun
di tahun 2007 Rp 1.494.522.096,00 dan Rp 650.011.470,00 serta
pengurangan
potongan. Selain simpanan wajib terdapat sumber KPKB yang terbesar
kedua yaitu simpanan 12 Juli yang terdiri dari penerimaan dan pengeluaran
simpanan 12 Juli di tahun 2007 Rp 127.900.000 dan Rp 21.427.100. Dari
kertas kerja laporan sumber dan penggunaan modal kerja pada tabel
terdapat perubahan yang cukup besar yang terjadi pada modal kerja koperasi
yaitu
:
1.
Kenaikan Bank yang tadinya berjumlah nihil pada tahun 2006 menjadi Rp
1.741.572.887,69 pada tahun 2007, maka mengalami kenaikan sebesarjumlah
tersebut, ini dikarenakan adanya uang simpanan KPKB pada tahun 2007
dengan rincian sebagai berikut :
b.
Bank Jabar cab. taman sari No. Rek. 0270020002337 Rp 736.285.398,00
c.
Bank Jabar cab. taman sari No. Rek. 0003584925001 Rp 1.000.245.000,00
d.
Bank Niaga Rp 5.042.489,69
Jumlah
Rp 1.000.245.000 merupakan penyertaan atau penerimaan tambahan modal
dari PEMKOT, Rp 245.000 merupakan saldo awal Bank pada saat pembukaan
rekening. Pada saldo Bank tahun 2006 nihil karena adanya pengeluaran
sebesar Rp 510.075.755,10 dengan rincian sebagai berikut:
a.
Bank Jabar cab.Wastukencana No Rek. 027002002337 Rp 507.842.114,00
b.
Bank Niaga cab. Lembang 136010013309 Rp 1.929.064,13
c.
Bank Niaga cab.Buah Batu No. Rek 010720011000035 Rp 304.577,00
Pengeluaran
tersebut masuk ke kas, karena merupakan pengeluaran kas yang dipergunakan untuk
pembayaran sewa kontrakan dan bukan merupakan simpanan.
2.
Kenaikan Piutang Usaha yang tadinya sebesar Rp 1.306.186.652,73 pada tahun 2006
menjadi Rp 1.676.712.116,73 pada tahun 2007, sehingga mengalami kenaikan
sebesar Rp 370.525.464,00 jumlah tersebut merupakan pinjaman kepada anggota
yang merupakan pinjaman kredit yang terdiri dari :
a.
Barang atau niaga sebesar Rp 118.472.567,00 dan Motor Rp 6.095.632,00
b.
Jasa Rp 495.093.663 yang merupakan proyek dengan pemda yang digunakan untuk
percetakan, pengadaan seragam Pemda, dan alat tulis kantor.
3.
Kenaikan Piutang Pinjaman yang tadinya berjumlah Rp 9.700.383.372,00 pada tahun
2006 menjadi Rp 10.283.474,944 pada tahun 2007, sehingga mengalami kenaikan
sebesar Rp 583.091.568,00 jumlah tersebut merupakan pinjaman anggota yang
berasal dari unit simpan pinjam.
4.
Penurunan Hutang Lain-lain yang tadinya berjumlah Rp 172.948.228,00 pada tahun
2006 menjadi Rp 9.426.482,00 pada tahun 2007, sehingga mengalami kenaikan modal
kerja sebesar Rp 163.521.746 dikarenakan adanya hutang kepada pihak ke III yang
terdiri dari :
a.
Pada Anggota Rp
40.679.846
b.
Pada Pihak ke III (Bendahara) Rp
122.841.900
5.
Penurunan Pendapatan yang ditangguhkan yang tadinya berjumlah
Rp
360.000.000 pada tahun 2006 menjadi Rp 240.000.000 pada tahun 2007, sehingga
mengalami kenaikan modal kerja sebesar Rp 120.000.000, jumlah tersebut
merupakan pendapatan sewa gedung KPKB baru yang akan diperhitungkan pada
tahun-tahun berikutnya. Perubahan modal kerja yang telah dijelaskan di atas
merupakan sumber modal kerja koperasi karena modal kerja koperasi tersebut
mengalami kenaikan.
>> Analisis Penggunaan Modal Kerja
Berdasarkan laporan sumber dan penggunaan
modal kerja terdapat Penggunaan
KPKB terbesar yaitu terdapat pada hutang jangka panjang yang terdiri
dari hutang dana kesehatan dan hutang pinjaman dari PEMKOT Rp
14.090.314,58 dan Rp 1.000.000.000,00. Selain hutang jangka panjang terdapat
penggunaan KPKB yang terbesar kedua yaitu aktiva lain-lain sebesar Rp
273.329.610,45 merupakan biaya kepemilikan tanah di cingised. Jumlah tersebut
terdiri dari :
a.
Aktiva dalam proses (penguruan tanah) Rp 43.800.000,00
b.
Bunga Bank Mega Rp 175.675.346,6
(merupakan
pembayaran kepada Bank Mega atas bunga tanah)
c. Piutang Macet (piutang tidak lancar) Rp 447.504.957
Dari
kertas kerja laporan sumber dan penggunaan modal kerja pada tabel terdapat perubahan yang cukup besar yang terjadi pada modal kerja koperasi yaitu
:
1.
Penurunan kas yang tadinya sebesar Rp 616.136.709,62 pada tahun 2006 menjadi
Rp 504.233.503,95, sehingga mengalami penurunan sebesar Rp
111.903.205,67 dikarenakan adanya saldo kas gabungan per 31 desember 2007
Rp 417,958,972.03 dengan rincian sebagai berikut :
a.
Kas Pusat Rp
5.125.286,83
b.
Kas Niaga Rp
196.386.363,10
c.
Kas Simpan Pinjam Rp
216.447.322,10
Dan
adanya pengurangan kas sebesar Rp 529,862,177.75 dengan rincian
sebagai
berikut :
a.
Kas Jasa dan Usaha lainnya Rp
19.786.422,62
b.
Bank Jabar cab. Wastukancana no. rek 027002002337 Rp 507.842.114,00
c.
Bank Niaga cab. Lembang no rek 1360100133009 Rp
1.929.064,13
d.
Bank Mega cab. Buah Batu no rek 010720011000036
Rp 304.577,00
2.
Penurunan Piutang Lain-lain yang tadinya berjumlah Rp 904.863.793,00 pada tahun
2006 menjadi Rp 68.611.763,00 pada tahun 2007 sehingga mengalami penurunan
sebesar Rp 836.252.030 dikarenakan adanya pembayaran piutang yang terdiri dari
:
a.
Karyawan Rp 21.988.000
b.
Anggota Rp 44.052.483 dan Bendahara Rp 13.766.547.
Pada
tahun 2006 terdapat pembayaran piutang kepada pihak ke III sebesar Rp
756.445.000 sehingga piutang pada tahun 2007 mengalami penurunan.
3.
Penurunan pendapatan yang harus diterima yang tadinya berjumlah Rp
480.409.500,00 pada tahun 2006 menjadi nihil pada tahun 2007 sehingga mengalami
penurunan sebesar Rp 480.409.500,00 Ini terjadi karena menurut KJA jumlah
tersebut dikoreksi dan dimasukan ke pendapatan yang ditangguhkan pada kewajiban
lancar sebesar Rp 360.000.000 dan jumlah pendapatan yang diterima selama satu
tahun Rp 120.000.000 (480.000.000/4) dimasukan ke rencana anggaran pendapatan
dan belanja pada pendapatan usaha sewa gedung baru, sehingga pendapatan yang
ditangguhkan pada tahun 2007 mengalami penurunan sebesar Rp 240.000.000. Dilakukan
koreksi karena pendapatan tersebut ditangguhkan untuk tahun berikutnya
sedangkan Rp 409.500 merupakan kerja sama usaha dengan PT. Permata Nur Arafah
yang berasal dari unit jasa.
4.
Kenaikan Hutang Bank yang tadinya Rp 711.129.736,61 pada tahun 2006 menjadi Rp
1.590.150.708,08 pada tahun 2007, sehingga mengalami penurunan modal kerja Rp
879.020.971,40 yang dikarenakan adanya hutang kepada Bank yang terdiri dari :
a.
Bank Mandiri Rp 395.519.063,40
b.
Bank Niaga Rp 483.501.908,00
Perubahan
modal kerja yang telah dijelaskan di atas merupakan penggunaan modal kerja
koperasi karena modal kerja koperasi tersebut mengalami penurunan.
sumber : http://repository.widyatama.ac.id/bitstream/handle/10364/951/cover.pdf?sequence=4